Wanita Cantik Komplotan Perampok Kelas Kakap
Hits.news - Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan komplotan perampok Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, berjumlah 11 orang.
Saat ini, polisi baru menangkap tujuh orang anggota komplotan perampok tersebut.
"Jadi DPO ada empat orang. Kami kejar untuk menuntaskan semua pelaku yang terlibat perampokan yang terjadi di Cengkareng ini," ujar Iriawan.
Komplotan perampok kelas kakap ini adalah kelompok yang berasal dari Lampung, yang memang sudah spesialis untuk mengincar nasabah bank.
"Dari interogasi yang didapatkan, mereka sudah 23 kali melakukan perampokan di tempat berbeda. Ada di Jawa barat, Jakarta, Bogor. Tetapi untuk melakukan penembakan baru yang kemarin saja," kata Iriawan.
Dalam kasus perampokan Davidson di SPBU Daan Mogot, polisi sudah meringkus tujuh orang tersangka, yakni DTK, TP, M, RCL, NZR, IR, dan SF. Adapun IR dan SF tewas ditembak lantaran melawan saat ditangkap.
Kasus perampokan di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi pada 9 Juni 2017, bulan lalu.
Perampokan itu menewaskan Davidson Tantono karena ditembak pelaku yang juga membawa lari uang tunai sekitar Rp 350 juta.
Ada fakta yang menarik terkait dengan pelaku perampokan Daan Mogot mengingat satu diantara mereka merupakan seorang perempuan cantik.
Adalah RCL (41) yang merupakan kekasih kapten komplotan perampok yang menembak mati Davidson Tantono, menyesali perbuatannya.
Melihat penampilan RCL, orang awam tak bakal mengira bahwa dia adalah bagian dari komplotan perampok sadis kelas kakap.
Sosok perempuan kelahiran Jakarta, 28 Oktober 1975 itu tak ubahnya seperti cewek-cewek lainnya yang berdandan modis.
Foto yang dimiliki oleh kepolisian jadi buktinya. Terlihat dalam foto 3x4 itu, RCL mengenakan sweater casual lengan panjang warna putih.
Ia mengaku dipaksa oleh sang kekasih, Safril, untuk menyewakan aparten di wilayah Jakarta Timur.
Komplotan perampok itu, memiliki tempat berkumpul di apartemen di Jakarta Timur yang disewa atas nama RCL. Tempat itu, digunakan untuk berkumpul sebelum dan setelah komplotan merampok Davidson.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan sempat menginterogasi RCL. Mengenai penyewaan apartemen atas nama dia.
RCL mengaku dipaksa oleh Safril alias kapten.
Menurut pengakuannya, kartu tanda penduduk komplotan perampok dari Lampung, sehingga sulit diterima pemilik apartemen.
"Sebenarnya, yang sewa itu disuruh sama dia (Safril). Tapi atas namanya saya karena KTP daerah kurang diterima," ujar RCL saat diinterogasi Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2017).
RCL mengenal Safril di sebuah tempat karaoke hotel di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. RCL berprofesi sebagai Lady Companion (LC) atau pemandu karaoke.
Perempuan itu mengaku menyesali perbuatannya, karena membantu Safril untuk menyewa apartemen.
"Iya, saya menyesal kenapa saya sebodoh itu. Tidak tahu resikonya seperti ini, Pak (Iriawan)," ucapnya.
Komplotan perampok domisili Lampung tersebut, memang sudah beraksi sebanyak 24 kali selama dua bulan terakhir.
Nominal uang yang didapat cukup besar, total mencapai Rp1.531.800.000,00. Tapi, RCL mengaku tak pernah kebagian jatah rampokan sang kekasih.
"Kalau uang, saya tidak pernah kebagian. Dia cuma naruh di dompet untuk masak dan alat mandi," kata RCL.
RCL ditangkap di Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (19/6) siang. Ia ditangkap bersama dua pelaku lain, yakni Safril, dan NZR (42).
0 comments:
Post a Comment