Dalam Deklarasi Gerakan Kebangkitan Nasional II Ada Nama Ahok
Hits.news, Indonesia - Ada sebuah momentum yang memang cukup menyita perhatian peserta Deklarasi Kebangkitan Nasional II di Museum Kebangkitan Nasional, Sabtu 3 Juni 2017. Yaitu saat 2 orang perwakilan agama diminta ke panggung untuk membacakan doa lintas agama.
Semua peserta yang hadir menunundukkan kepala mendengarkan dengan khidmat dari doa-doa yang diucapkan secara bergiliran oleh Neng Dara Affifah yang mewakili umat Islam, Ratih Ibrahim mewakili umat Katolik dan Muna Panggabean mewakili umat Nasrani.
Saat Ratih Ibrahim membacakan doa, di bagian akhir dia menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok sedang menjalani hukuman 2 tahun penjara dalam kasus penistaan agama.
"Dan secara khusus kami juga berdoa untuk Bapak Basuki Tjahaja Purnama. Agar cahaya purnama senantiasa menyusuri ruang-ruang inspirasi kami dan menjaga Indonesia. Demi kemuliaanmu ya Bapa untuk sekarang dan selamanya," ucap Ratih.
Ratih juga berdoa agar semua peserta yang hadir senantiasa setia dalam merawat kemanusiaan yang adil dan beradab dalam keluarga dengan cara mengajarkannya kepada anak-anaknya. "Terima kasih ya Bapa untuk teman-teman yang baik ini. Terima kasih semua untuk semua hati yang baik, yang akan ikut bergerak bersama kami, menjaga tanah air dan Pancasila," ujar dia.
Adapun aktivis dari Perempuan Peduli Kota Jakarta Muna Panggabean mengucapkan doa agar Indonesia dapat kembali menjaga tanah air. Ia menuturkan setelah deklarasi diucapkan, Indonesia tak lagi mengulangi peristiwa kemarin, yakni menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik sesaat.
"Artinya kita harus memulai babak baru, tak harus mempersoalkan yang lama tapi harus meneguhkan. Misalnya Basuki Tjahaja Purnama bukan lagi menjadi figur lagi, tetapi sudah menjadi roh dalam perjuangan kami, tanpa menyebut nama 'Basuki Tjahaja Purnama'," tutur Muna Panggabean kepada Tempo.
Menurut Muna doa sebenarnya merupakan representasi dari keberadaan Indonesia sesuai dengan iman masing-masing. Dalam doa lintas agama yang disebutkan oleh tiga peserta, Muna mengaku menyimak agar dia, sebagai pembaca doa terakhir, tidak membuat pengulangan yang sama atas doa yang telah diucapkan.
"Karena itu tadi saya berbicara dari Kristennya, bagaimana menanggapi yang terjadi belakangan ini. Bahwa sebenarnya kemanusiaan itu di atas segalanya," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment